🌜 Rangkuman Islamisasi Dan Silang Budaya Di Nusantara
Islamisasidan Silang Budaya di Nusantara A. Masuknya Islam di Nusantara . Menurut satu pendapat Agama Islam masuk di Nusantara sekitar abad VII dan VIII masehi. Hal ini didasarkan kepada berita cina yang menceritakan rencana serangan orang-orang Arab. Dinasti Tang di Cina juga memberitakan bahwa di Sriwijaya sudah ada perkampungan muslim yang
Dengandemikian, proses Islamisasi mulai dari pendidikan baca tulis Al Quran, pengenalan sufisme Islam dan tarekat serta perkembangan aliran-aliran Islam menjadi faktor-faktor tumbuh dan berkembangnya Islam di wilayah Kerajaan Hitu pada abad 16- 19 M. Kata Kunci : Islamisasi, Naskah Kuno, Tasawuf, Aliran Tanggal masuk : 17 M aret 2015 Tanggal
Islamisasidan Silang Budaya di Nusantara: PDF semoga bisa bermanfaat untuk kebutuhan belajar kamu di rumah. Jika rangkuman ini bermanfaat untuk kamu jangan lupa bagikan informasi ini ke teman-teman kamu atau sahabat kamu yang sedang membutuhkan rangkuman materi pelajaran SMA khusunya materi kelas 11. Semangat belajar!
Islamdi papua adalah agama minoritas yang dipeluk oleh 14.57% penduduk dari total 4.310.000 penduduk papua menurut kemendagri (2021) mayoritas umat islam tersebut adalah dari non suku asli papua (439.337 jiwa, atau 15.51%), sedangkan sisanya adalah dari suku asli papua (10.759 jiwa, atau 0.38%). Islamisasi
Jaringan keilmuan di nusantara terbentuk karena peran penting Kerajaan-kerajaan Islam di wilayah nusantara. Faktor terbentuknya jaringan keilmuan di nusantara terkait istana sebagai pusat kekuasaan dan pendidikan. Berkembangnya pendidikan Islam di istana-istana raja menjadi pendorong munculnya pendidikan dan pengajaran di masyarakat nusantara.
islamdan jaringan perdagangan antar pulau sejarah indonesia isalam dan jaringan antar pulau islamisasi dan silang budaya di nusantara islam dan jaringan perdagangan antar pulau. 12. KELOMPOK 2 SEJARAH X MIPA 2 SMAN 4 JAKARTA 1. Fachri Al Huda 2. Hernand Leo Chaniago 3. Nadia Luvena 4. Nazwa 13.
Sebelumnyakami telah membagikan latihan soal materi islamisasi dan silang budaya di nusantara 1.Pada kesempatan kali ini, kami akan membagikan lagi tambahan referensi soal latihan mata pelajaran Sejarah Indonesia materi islamisasi dan silang budaya di nusantara. adapun yang menjadi fokus materi dalam soal latihan materi islamisasi dan silang budaya di nusantara yaitu :
Islamisasidi Jawa sudah berlangsung sejak abad ke -11 terbukti dengan ditemukannya makam Fatimah binti Maimun di Leran (Gresik) yang bertarikh 475 H atau 1082 M. Berlanjut hingga pada saat Majapahit mencapai puncak kejayaannya sekitar abad ke -13 sudah banyak penganut Islam, dibuktikan dengan ditemukannya nisan kuburan Muslim di Troloyo
HasilAkulturasi Budaya Islam dengan Budaya Indonesia A. Seni Bangunan 1. Masjid Memiliki ciri-ciri yaitu, a. Atap yang berupa segitiga bertumpang yang berjumlah 3 atau 5 yang pada puncaknya dilengkapi dengan mustoko. b. Menara yang merupakan kesatuan bangunan masjid Islam yang menjadi tambahan. Menara ini berfungsi sebagai tempat adzan.
8Y0o97. 0% found this document useful 0 votes853 views15 pagesDescriptionSEJARAH DAN BUDAYACopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes853 views15 pagesIslamisasi Dan Silang BudayaJump to Page You are on page 1of 15 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 13 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kedatangan Islam ke Nusantara mempunyai sejarah yang panjang. Satu di antaranya adalah tentang interaksi ajaran Islam dengan masyarakat di Nusantara yang kemudian memeluk Islam. Lewat jaringan perdagangan, Islam dibawa masuk sampai ke lingkungan istana. Berikut Materi Sejarah Indonesia lengkap untuk Kelas 10 Bab 3 Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara. Daftar Isi1 Islamisasi dan Silang Budaya di Nusantara2 Kedatangan Islam ke Nusantara3 Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau4 Islam Masuk Istana Raja5 Kerajaan Islam di Sumatra6 Kerajaan Islam di Jawa7 Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan8 Kerajaan-Kerajaan Islam di Sulawesi9 Kerajaan-Kerajaan Islam di Maluku Utara10 Kerajaan-Kerajaan Islam di Papua11 Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara12 Jaringan Keilmuan di Nusantara13 Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam14 Seni Bangunan15 Seni Ukir, ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang, atau Aksara dan Seni Sastra17 Kesenian18 Kalender19 Proses Integrasi Nusantara20 Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi21 Peran Perdagangan Antarpulau22 Peran Bahasa23 Share this24 Related posts Photo by Pixabay on Kedatangan Islam ke Nusantara sarjana-sarjana Barat—kebanyakan dari Negeri Belanda—mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Kepulauan Indonesia berasal dari Gujarat sekitar abad ke-13 M atau abad ke-7 H. Pendapat ini mengasumsikan bahwa Gujarat terletak di India bagian barat, berdekatan dengan Laut Arab. Pedagang Arab yang bermahzab Syafi’i telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal tahun Hijriyah abad ke-7 M. Orang yang menyebarkan Islam ke Indonesia menurut Pijnapel bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan para pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke dunia Timur. Islam dan Jaringan Perdagangan Antarpulau Dari sumber literatur Cina, Cheng Ho mencatat terdapat kerajaan yang bercorak Islam atau kesultanan, antara lain, Samudra Pasai dan Malaka yang tumbuh dan berkembang sejak abad ke-13 sampai abad ke-15, sedangkan Ma Huan juga memberitakan adanya komunitaskomunitas Muslim di pesisir utara Jawa bagian timur. Islam Masuk Istana Raja Kerajaan Islam di Sumatra Sejak awal kedatangan Islam, Pulau Sumatra termasuk daerah pertama dan terpenting dalam pengembangan agama Islam di Indonesia. Dikatakan demikian mengingat letak Sumatra yang strategis dan berhadapan langsung dengan jalur perdangan dunia, yakni Selat Malaka. a. Samudra Pasai Samudra Pasai diperkirakan tumbuh berkembang antara tahun 1270 hingga 1275, atau pertengahan abad ke-13. b. Kesultanan Aceh Darussalam Pada 1520 Aceh berhasil memasukkan Kerajaan Daya ke dalam kekuasaan Aceh Darussalam. Tahun 1524, Pedir dan Samudera Pasai ditaklukkan. Kesultanan Aceh Darussalam di bawah Sultan Ali Mughayat Syah menyerang kapal Portugis di bawah komandan Simao de Souza Galvao di Bandar Aceh. c. Kerajaan-Kerajaan Islam di Riau Kerajaan Islam yang ada di Riau dan Kepulauan Riau menurut berita Tome Pires 1512-1515 antara lain Siak, Kampar, dan Indragiri. Kerajaan Kampar, Indragiri, dan Siak pada abad ke-13 dan ke-14 dalam kekuasaan Kerajaan Melayu dan Singasari-Majapahit d. Kerajaan Islam di Jambi Berdasarkan temuan-temuan arkeologis kemungkinan kehadiran Islam di daerah Jambi diperkirakan dimulai sejak abad ke-9 atau abad ke-10 sampai abad ke-13. e. Kerajaan Islam di Sumatra Selatan Sejak Kerajaan Sriwijaya mengalami kelemahan bahkan runtuh sekitar abad ke-14, mulailah proses Islamisasi sehingga pada akhir abad ke-15 muncul komunitas Muslim di Palembang. f. Kerajaan Islam di Sumatra Barat Islam di daerah Lampung tidak akan dibicarakan karena daerah ini sudah sejak awal masuk kekuasaan Kesultanan Banten, karena itu yang akan dibicarakan pada bagian ini ialah Kerajaan Islam di Sumatra Barat. Mengenai masuk dan berkembangnya Islam di daerah Sumatra Barat masih sukar dipastikan. Kerajaan Islam di Jawa a. Kerajaan Demak Para ahli memperkirakan Demak berdiri tahun 1500. Sementara Majapahit hancur beberapa waktu sebelumnya. Menurut sumber sejarah lokal di Jawa, b. Kerajaan Mataram Setelah Kerajaan Demak berakhir, berkembanglah Kerajaan Pajang di bawah pemerintahan Sultan Hadiwijaya. Di bawah kekuasaannya, c. Kesultanan Banten Kerajaan Banten berawal sekitar tahun 1526, ketika Kerajaan Demak memperluas pengaruhnya ke kawasan pesisir barat Pulau Jawa, dengan menaklukkan beberapa kawasan pelabuhan kemudian menjadikannya sebagai pangkalan militer serta kawasan perdagangan. d. Kesultanan Cirebon Menurut berita Tome Pires sekitar 1513 diberitakan Cirebon sudah termasuk ke daerah Jawa di bawah kekuasaan Kerajaan Demak. Kerajaan-Kerajaan Islam di Kalimantan a. Kerajaan Pontianak Kerajaan-kerajaan yang terletak di daerah Kalimantan Barat antara lain Tanjungpura dan Lawe. b. Kerajaan Banjar Banjarmasin Kerajaan Banjar Banjarmasin terdapat di daerah Kalimantan Selatan yang muncul sejak kerajaan-kerajaan bercorak Hindu yaitu Negara Dipa, Daha, dan Kahuripan yang berpusat di daerah hulu Sungai Nagara di Amuntai. Kerajaan-Kerajaan Islam di Sulawesi a. Kerajaan Gowa-Tallo Kerajaan Gowa-Tallo sebelum menjadi kerajaan Islam sering berperang dengan kerajaan lainnya di Sulawesi Selatan, seperti dengan Luwu, Bone, Soppeng, dan Wajo. b. Kerajaan Wajo Berita tentang tumbuh dan berkembangnya Kerajaan Wajo terdapat pada sumber hikayat lokal. Kerajaan-Kerajaan Islam di Maluku Utara Kepulauan Maluku menduduki posisi penting dalam perdagangan dunia di kawasan timur Nusantara. Mengingat keberadaan daerah Maluku ini maka tidak mengherankan jika sejak abad ke-15 hingga abad ke-19 kawasan ini menjadi wilayah perebutan antara bangsa Spanyol, Portugis dan Belanda. Kerajaan Ternate Pada abad ke-14 dalam kitab Negarakartagama, karya Mpu Prapanca tahun 1365 M menyebut Maluku dibedakan dengan Ambon yaitu Ternate. Kerajaan-Kerajaan Islam di Papua Sumber-sumber sejarah menunjukkan bahwa penyebaran Islam di Papua sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, berdasarkan bukti sejarah terdapat sejumlah kerajaan-kerajaan Islam di Papua, yakni Kerajaan Waigeo Kerajaan Misool Kerajaan Salawati Kerajaan Sailolof Kerajaan Fatagar Kerajaan Rumbati terdiri dari Kerajaan Atiati, Sekar, Patipi, Arguni, dan Wertuar Kerajaan Kowiai Namatota Kerajaan Aiduma Kerajaan Kaimana. Kerajaan-Kerajaan Islam di Nusa Tenggara a. Kerajaan Lombok dan Sumbawa Selaparang merupakan pusat kerajaan Islam di Lombok di bawah pemerintahan Prabu Rangkesari. b. Kerajaan Bima Bima merupakan pusat pemerintahan atau kerajaan Islam yang menonjol di Nusa Tenggara dengan nama rajanya yang pertama masuk Islam ialah Ruma Ta Ma Bata Wada yang bergelar Sultan Bima I atau Sultan Abdul Kahir. Jaringan Keilmuan di Nusantara Ketika Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran dalam bidang politik, tradisi keilmuannya tetap berlanjut. Samudera Pasai terus berfungsi sebagai pusat studi Islam di Nusantara. Namun, ketika Kerajaan Malaka telah masuk Islam, pusat studi keislaman tidak lagi hanya dipegang oleh Samudera Pasai. Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam Beberapa contoh bentuk akulturasi akan ditunjukkan pada paparan berikut. Seni Bangunan Masjid dan MenaraMakam Seni Ukir, ada seni kaligrafi yang membentuk orang, binatang, atau wayang. Aksara dan Seni Sastra HikayatBabad mirip dengan hikayatSyair berasal dari perkataan ArabSuluk Kesenian Permainan debusSeudatiWayang Kalender Proses Integrasi Nusantara Peranan Para Ulama dalam Proses Integrasi Agama Islam yang masuk dan berkembang di Nusantara mengajarkan kebersamaan dan mengembangkan toleransi dalam kehidupan beragama. Islam mengajarkan persamaan dan tidak mengenal kasta-kasta dalam kehidupan masyarakat Peran Perdagangan Antarpulau Sejak awal abad ke-16 di Jawa berkembang Kerajaan Demak dan beberapa bandar sebagai pusat perdagangan. Di kepulauan Indonesia bagian tengah maupun timur juga berkembang kerajaan dan pusat-pusat perdagangan. Dengan demikian, terjadi hubungan dagang antardaerah dan antarpulau. Peran Bahasa Bahasa merupakan sarana pergaulan. Bahasa Melayu digunakan hampir di semua pelabuhan-pelabuhan di Kepulauan Nusantara. Daftar Pustaka Restu Gunawan, Amurwani Dwi Lestariningsih, dan Sardiman. 2017. Sejarah Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Post Views 17,565
ISLAMISASI DAN SILANG BUDAYA DI NUSANTARA — KEDATANGAN ISLAM KE NUSANTARA Secara umum terdapat 3 teori besar tentang asal-usul penyebaran Islam di Indonesia, yaitu teori Gujarat, teori Mekkah dan teori Persia. — Teori Gujarat Teori berpendapat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia pada abad 13 dan pembawanya berasal dari Gujarat Cambay, India. Dasar dari teori ini adalah 1. Kurangnya fakta yang menjelaskan peranan bangsa Arab dalam penyebaran Islam di Indonesia. 2. Hubungan dagang Indonesia dengan India telah lama melalui jalur Indonesia – Cambay – Timur Tengah – Eropa. 3. Adanya batu nisan Sultan Samudra Pasai yaitu Malik Al Saleh yang bercorak khas Gujarat. — Pendukung teori Gujarat adalah Snouck Hurgronye, WF Stutterheim dan Bernard Vlekke. — Para ahli yang mendukung teori Gujarat, lebih memusatkan perhatiannya pada saat timbulnya kekuasaan politik Islam yaitu adanya kerajaan Samudra Pasai. — Hal ini juga bersumber dari keterangan Marcopolo dari Venesia Italia yang pernah singgah di Perlak Perureula tahun 1292. Ia menceritakan bahwa di Perlak sudah banyak penduduk yang memeluk Islam dan banyak pedagang Islam dari India yang menyebarkan ajaran Islam. — Teori Arab Mekkah Teori ini merupakan teori baru yang muncul sebagai sanggahan terhadap teori lama yaitu teori Gujarat. Teori Mekkah berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke 7 dan pembawanya berasal dari Arab Mesir. Dasar teori ini adalah a. Pada abad ke 7 yaitu tahun 674 di pantai barat Sumatera sudah terdapat perkampungan Islam Arab, dengan pertimbangan bahwa pedagang Arab sudah mendirikan perkampungan di Kanton sejak abad ke-4. Hal ini juga sesuai dengan berita Cina. b. Kerajaan Samudra Pasai menganut aliran mazhab Syafi’i, dimana pengaruh mazhab Syafi’i terbesar pada waktu itu adalah Mesir dan Mekkah. Sedangkan Gujarat atau India adalah penganut mazhab Hanafi. c. Raja-raja Samudra Pasai menggunakan gelar Al malik, yaitu gelar tersebut berasal dari Mesir. — Pendukung teori Makkah ini adalah Hamka, Van Leur dan Arnold. Para ahli yang mendukung teori ini menyatakan bahwa abad 13 sudah berdiri kekuasaan politik Islam, jadi masuknya ke Indonesia terjadi jauh sebelumnya yaitu abad ke 7 dan yang berperan besar terhadap proses penyebarannya adalah bangsa Arab sendiri. Teori Persia — Teori ini berpendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia abad 13 di Sumatra dan pembawanya berasal dari Persia Iran. Dasar teori ini adalah kesamaan budaya Persia dengan budaya masyarakat Islam Indonesia seperti Peringatan 10 Muharram atau Asyura atas meninggalnya Hasan dan Husein cucu Nabi Muhammad, yang sangat di junjung oleh orang Syiah atau Islam Iran. Di Sumatra Barat peringatan tersebut disebut dengan upacara Tabuik atau Tabut. Sedangkan di pulau Jawa ditandai dengan pembuatan bubur Syuro. Kesamaan ajaran Sufi yang dianut Syekh Siti Jennar dengan sufi dari Iran yaitu Al – Hallaj. Penggunaan istilah bahasa Iran dalam sistem mengeja huruf Arab untuk tanda-tanda bunyi Harakat. Proses Awal Penyebaran Islam di Indonesia Perdagangan dan Perkawinan — Dengan menunggu angin muson 6 bulan, pedagang mengadakan perkawinan dengan penduduk asli. Dari perkawinan itulah terjadi interaksi sosial yang menghantarkan Islam berkembang masyarakat Islam. — Pembentukan masyarakat Islam dari tingkat bawah’ dari rakyat lapisan bawah, kemudian berpengaruh ke kaum birokrat Van Leur. — Gerakan Dakwah, melalui dua jalur yaitu a. Ulama keliling menyebarkan agama Islam dengan pendekatan Akulturasi dan Sinkretisasi atau lambang-lambang budaya. b. Pendidikan pesantren ngasu ilmu atau perigi atau sumur, melalui lembaga atau sistem pendidikan Pondok Pesantren, Kyai sebagai pemimpin, dan santri sebagai murid. — Dari ketiga model perkembangan Islam itu, secara realitas Islam sangat diminati dan cepat berkembang di Indonesia. Meskipun demikian, intensitas pemahaman dan aktualisasi penerapan keberagaman islam bervariasi menurut kemampuan masyarakat dalam mencernanya. Sumber Sejarah Sumber Eksternal Luar Negeri a. Berita Arab diketahui dari para pedagang Arab yang melakukan aktivitasnya dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia b. Berita Eropa di bawa oleh Marcopolo italia yang menjadi orang Eropa pertama yang datang ke Indonesia. Marcopolo datang ke Indonesia kemudian dia singgah di Sumatera utara, didaerah tersebut Marcopolo menemukan adanya Kerajaan Islam pertama yaitu Samudera Pasai c. Berita india Para pedagang Gujarat dari India selain melakukan perdagangan juga menyebarkan agama Islam di pesisir pantai d. Berita Cina Ma Huan Sekretaris Laksamana Cheng Ho mengatakan bahwa pada tahun 1400 telah ada pedagang-pedagang islam yang tinggal di Pantura Sumber Internal a. Batu Nisan Fatimah Binti Maimun peninggalan batu nisan ini menjadi bukti bahwa agama islam sudah masuk ke daerah Jawa Timur b. Makam Sultan Malik As Saleh Raja Samudera Pasai di Sumatera berdasarkan peninggalan ini, dapat disimpulkan bahwa untuk pertama kalinya muncul seorang Raja beragama Islam dengan gelar “Sultan” c. Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik Makam tersebut didatangkan dari gujarat dan berisi tulisan-tulisan Arab Agama Islam mudah masuk ke Indonesia,karena 1. Syarat memeluk agama Islam sangat mudah mengucap 2 kalimat syahadat 2. Tata cara peribadatan islam sangat sederhana 3. Islam tidak mengenal kasta 4. Agama Islam yang masuk ke Indonesia disesuaikan dengan adat dan tradisi Bangsa Indonesia 5. Faktor politik juga ikut memperlancar proses penyebaran agama islam di Indonesia runtuhnya sriwijaya dan majapahit sebagai kerajaan besar 6. Penyebaran agama islam dengan cara damai tanpa peperangan atau kekerasan
rangkuman islamisasi dan silang budaya di nusantara